Sekolah Jerman Jakarta adalah Sekolah Pertemuan, yang disebut "Begegnungsschule". Kami mendukung pertukaran antar budaya antar murid, guru, dan orang tua. Pembelajaran multikultural memberdayakan murid kami untuk menghargai warisan dan nilai budaya yang berbeda, dan untuk memperoleh kompetensi budaya untuk menjalani hidup dengan pikiran dan hati yang terbuka. Kami menyediakan lingkungan yang ramah, aman, dan toleran, mempromosikan rasa hormat dan empati untuk semua orang tanpa memandang latar belakang, nilai, ide, tradisi, jenis kelamin, karakter unik, maupun kepercayaan.
Bersama kami, anak-anak dan orang-orang dari berbagai negara, budaya, dan latar belakang tidak hanya belajar bersama melainkan tumbuh bersama dan memahami sejak dini, bahwa keberagaman adalah anugerah. Karena kami hidup dengan pikiran terbuka dan kolaborasi, kami berkontribusi pada pemahaman internasional dan mempersiapkan murid-murid kami untuk dunia yang mengglobal. Oleh karena itu, kami juga mempromosikan kesadaran akan kesempatan kuliah dan bekerja di seluruh dunia.
Sekolah-sekolah Jerman dikenal di seluruh dunia untuk standar akademik yang tinggi dan dukungan pendidikan yang sangat baik. Salah satu merek dagang nya adalah ijazah sekolah menengah atas yang diakui secara internasional, yakni Abitur. Otoritas Jerman memastikan standar kualitas tinggi secara konsisten, sementara guru dan manajer berpengalaman dari Jerman memastikan kesesuaian dan empati. Hal ini membuat pendidikan Made in Germany begitu menarik dan unik.
Ilmu pendidikan memiliki tradisi panjang di Jerman. Pada awal abad ke-19, filsuf dan pembaharu Wilhelm von Humboldt mengakui bahwa pendidikan manusia lebih dari sekadar menyampaikan pengetahuan, melainkan juga harus mengandung penanaman pikiran dan karakter bebas tertentu yang tidak dapat dilewatkan oleh siapa pun. Sekitar 150 tahun kemudian, ilmuwan pendidikan Wolfgang Klafki merumuskan bahwa kaum muda, dengan dukungan guru, harus secara aktif mencari pengetahuan dan bahwa motivasi, wawasan, serta keterampilan berkembang secara bertahap.
Sejak saat itu, belajar di Jerman dipahami sebagai proses di mana pembelajar hanya dapat memperoleh warisan budaya kemanusiaan melalui perbuatannya sendiri dan pengalaman belajar yang nyata. Belajar berlangsung secara aktif dan holistik dengan kepala, hati dan seluruh indera. Dan hanya pedagogi partisipatif yang memungkinkan penguatan dan pengembangan kepribadian setiap individu murid. Oleh karena itu, kami merasa berkomitmen untuk memenuhi cita-cita pendidikan ini.
Sekolah Jerman Jakarta dan komunitasnya hidup dengan nilai-nilai yang ditetapkan dalam Pasal 2 Konstitusi Eropa (Perjanjian Lisbon). Nilai-nilai yang melandasi pendirian Persatuan adalah penghormatan terhadap martabat manusia, kebebasan, demokrasi, kesetaraan, supremasi hukum dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, termasuk hak-hak orang-orang dalam kelompok minoritas. Nilai-nilai ini umum bagi semua Negara Anggota dalam masyarakat yang bercirikan pluralisme, non-diskriminasi, toleransi, keadilan, solidaritas dan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Berdasarkan hal ini, Uni Eropa bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan bagi semua orang.
Semua anggota komunitas sekolah, murid, orang tua dan guru, terkait satu sama lain dalam struktur demokrasi dan memilih perwakilan mereka untuk dewan siswa, dewan orang tua dan dewan guru. Mereka bertemu secara teratur dengan manajemen sekolah untuk membahas masalah mereka secara keseluruhan dalam konteks sekolah. Dengan cara ini terutama murid-murid kami belajar sejak dini untuk menyampaikan kepentingan mereka dengan cara yang demokratis dan untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok pengarah kami, badan yang paling penting untuk pengembangan sekolah, terdiri dari orang tua murid dan guru dan murid juga terlibat dengan baik dalam proyek-proyek pengembangan sekolah.
